BNI 46 Kota Bandung Salurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kabupaten Bandung Barat

    BNI 46 Kota Bandung Salurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)  di Kabupaten Bandung Barat
    Para petugas penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sedang sibuk menyiapkan berkas bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di aula Desa Karyawangi, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat pada Senin (10/01/2022) kemarin (Sumber: J.Haryadi)

    Bandung Barat, Selasa (11/01/2022) – BNI 46 Kantor Cabang Perguruan Tinggi Bandung pada Senin (10/01/2022) kemarin menyalurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di aula kantor Desa Karyawangi kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Ratusan masyarakat berdatangan sejak pagi ke kantor desa tersebut yang terletak di Jalan Karyawangi No.81, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

    Menurut  kordinator lapangan (korlap) penyaluran KKS di Desa Karyawani, Zeni Taftajani, bantuan sosial (bansos) yang diberikan tersebut berupa non tunai yaitu sembako, “Kebetulan untuk yang hari ini, kartu yang dibagikan berupa bantuan sosial non tunai berupa sembako. Awalnya kita proses dulu penyaluran kartu ke masyarakat, kemudian kita aktivasi, selanjutnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa melakukan pencairan di agen-agen yang sudah ditunjuk.”

    Zeni yang sehari-harinya menjabat sebagai Asistent Branchless Banking (ABB) Bank BNI 46 Kantor Cabang Perguruan Tinggi Bandung tersebut menjelaskan bahwa agen-agen yang ditunjuk untuk menyalurkan bansos tersebut sudah tersebar di tujuh desa se Kecamatan Parongpong.  Setiap KPM yang sudah memiliki KKS bisa mencairkan bantuannya melalui agen-agen tersebut. Sembako yang diterima sesuai dengan pedoman umum yaitu berupa bahan pokok seperti beras, telur, daging, sayuran, dan lain-lain. 

    Ketika ditanyakan, “Apakah bantuan ini termasuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari BNI 46?”

    Zeni pun menyanggahnya, “Bukan! Kalau ini murni dari bantuan kementerian sosial.”

    Pada kesempatan tersebut ABB Bank BNI 46 Kantor Cabang Perguruan Tinggi Bandung tersebut turut menjelaskan tentang peran Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam penyaluran bansos dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Menurut Zeni, ada beberapa Himbara yang dilibatkan dalam penyaluran  bansos di Jawa Barat.

    “Kalau untuk penyaluran kartu ini yang saya tahu, ada beberapa Himbara yang ikut dilibatkan. Kebetulan untuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Juga Kabupaten Bandung Barat, kebetulan Himbara yang menangani dari Bank BNI 46. Ada beberapa daerah yang tidak BNI, saya ambil contoh untuk Sumedang, Himbaranya pakai Bank BRI. Kemudian di Subang  juga Bank BRI. Ada juga yang lain, misalnya di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, ada yang namanya Kartu Tani, itu sama Bank Mandiri. Memang ada beberapa Bank Himbara BUMN yang dilibatkan dalam program kementerian sosial, ” ungkap Zeni.

    Saat disinggung soal kuota bansos, Zeni mengatakan bahwa untuk program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini kuotanya sampai Desember, sedangkan untuk perluasan berlanjut untuk setiap bulannya.

    “Kemarin itu memang terakhir untuk yang perluasan itu sudah diinjek kuotanya oleh kementerian sosial. Itu sampai bulan Februari. Untuk yang PPKM Darurat ini sampai bulan Desember, ” jelas Zeni.

    Berkaitan dengan masa peralihan dari bansos 2021 ke bansos 2022, Zeni menjelaskan bahwa setiap akhir tahun biasanya data kuota yang masih ada di kartu masing-masing KPM (belum terserap) akan dikembalikan ke kas negara. Sehubungan dengan banyaknya kartu yang masih belum tersalurkan ke masyarakat, akhirnya dari kementerian sosial memberikan kebijakan agar masyakarat yang belum menerima KKS segera diberitahukan melalui RT/RW setempat sehingga mereka bisa menerima haknya.

    “Ini sebetulnya susulan penyaluran karena ini sebetulnya sudah terjadwal hampir lima kali jadwal. Ini yang terakhir sebelum kartunya atau dana kuota yang ada di kartunya dikembalikan ke kas negara, ” ungkap Zeni.

    Zeni berharap agar semua KKS yang masih ada dan belum diterima masyarakat bisa semuanya tersalurkan. Ada sekitar lima ratusan KKS yang belum tersalurkan se Kecamatan parongong. Ternyata penyebabnya di antaranya karena ada warga yang sudah pindah ke tempat lain, ada juga karena warganya  sudah meninggal dunia.

    Apabila masih ada warga Kecamatan Parongpong yang masih belum ada waktu untuk mengambil KKS untuk penerimaan bansos dari kementerian sosial, Zeni menghimbau agar mereka bisa datang langsung ke BNI 46 Ciumbuleuit, Kota Bandung. Petugas BNI 46 siap membantu melayani mereka dengan baik.

    “Kalau memang hari ini masih ada KPM yang belum bisa datang, kita tetap masih memberikan kesempatan untuk datang langsung ke lantai tiga BNI 46 Ciumbuleuit karena kebetulan transit terakhir kartu KKS ini ada di kantor kas Bank BNI 46 Ciumbuleuit. Kita tunggu di sana, ” pungkas Zeni dengan ramah. (JH)

    ***

    Editor: JHK

    Jumari Haryadi

    Jumari Haryadi

    Artikel Sebelumnya

    Kasal Sematkan Tanda Jasa Bintang Jalasena...

    Artikel Berikutnya

    Terkait Proyek Jalan Tol Semarang-Batang,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Anggota Polsek Tirtajaya melaksanakan Giat Cooling System menjelang Pilkada tahun 2024
    Anggota Polsek Tirtajaya ajak Masyarakat untuk bersinergi dalam menjaga Keamanan dilingkungan masyarakat pada malam hari
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani

    Ikuti Kami